Yogyakarta, 23 Juni 2025 — Midsea Summer School 2025 menggelar sesi breakout dari jalur Track Inference. Empat pemateri yang telah lama berkiprah di dunia epidemiologi dan statistika, Akira Endo, Swapnil Mishra, Angkana T. Huang (HAT), dan Bimandra Djaafara, hadir membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka kepada para peserta.
Topik utama yang diangkat di hari pertama adalah Maximum Likelihood Estimation (MLE), sebuah metode yang banyak digunakan untuk mengestimasi parameter model statistik agar seakurat mungkin merepresentasikan data yang tersedia. Tak hanya membahas MLE, sesi juga memperkenalkan pendekatan lain seperti inferensi Bayesian, metode Markov Chain Monte Carlo (MCMC), serta teknik evaluasi dan pemilihan model.
“Yang kami tekankan di sini bukan sekadar penggunaan alat statistik, tetapi juga pemahaman terhadap logika dan asumsi di baliknya,” ujar Angkana T. Huang dalam salah satu pemaparannya. Ia menegaskan pentingnya berpikir kritis dalam proses analisis data, terutama ketika metode-metode ini diterapkan dalam dunia nyata.
Berbeda dari pelatihan teknis konvensional yang kerap berfokus pada prosedur, jalur Track Inference justru mendorong peserta untuk menelaah lebih dalam: mengapa suatu pendekatan digunakan, bagaimana implikasinya, dan apa potensi kesalahannya.
Jalur ini terbuka bagi peserta dari berbagai latar belakang, baik yang baru mulai mengenal inferensi statistik maupun yang telah memiliki pengalaman. Syarat utamanya cukup sederhana: pernah mencoba menyesuaikan model dengan data, meskipun secara informal, dan memahami konsep dasar likelihood.
Dengan suasana diskusi yang terbuka dan pendekatan yang kolaboratif, sesi breakout ini menjadi ajang penting bagi para akademisi, peneliti, dan praktisi data untuk memperkuat fondasi berpikir ilmiah dan pengambilan keputusan berbasis data.
Kata Kunci: MIDSEA, Modelling, Infectious Diseases Modelling
Penulis: Iin Nauli Rahmawati
Foto: Priscilla Deviana T.