Al-Khawarizmi: Ilmuwan Abad ke-9 di Balik Kemajuan Teknologi Modern

Di era digital ini, hampir semua aspek kehidupan bergantung pada teknologi, mulai dari smartphone hingga kecerdasan buatan (AI). Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa perkembangan teknologi modern ini berakar pada pemikiran seorang ilmuwan Muslim abad ke-9: Al-Khawarizmi. Dikenal sebagai “Bapak Aljabar dan Algoritma,” kontribusinya menjadi pilar utama dalam perkembangan matematika dan komputasi selama lebih dari 1.200 tahun.

Salah satu warisan terbesarnya adalah konsep aljabar, yang ia tuangkan dalam kitab Al-Jabr wa al-Muqabalah. Karya ini merevolusi matematika dan menjadi dasar bagi berbagai disiplin ilmu seperti fisika, teknik, dan ekonomi. Konsep aljabar memungkinkan manusia menghitung kecepatan roket, memprediksi pertumbuhan populasi, hingga mengembangkan sistem keamanan data. 

Selain itu, Al-Khawarizmi memperkenalkan angka nol dan sistem bilangan Hindu-Arab (0-9) ke dunia Barat melalui bukunya The Book of Addition and Subtraction According to the Hindu Calculation. Meskipun tampak sederhana, angka nol adalah elemen fundamental dalam matematika dan teknologi. Tanpa konsep ini, sistem biner (0 dan 1) yang menjadi dasar komputer modern tidak akan mungkin ada dalam bentuknya saat ini.

Nama Al-Khawarizmi juga abadi dalam istilah algoritma, yang kini menjadi tulang punggung teknologi digital. Setiap kali kita menggunakan mesin pencari, media sosial, atau aplikasi navigasi, algoritma bekerja di balik layar. Donald Knuth, pakar ilmu komputer dari Stanford, menekankan bahwa algoritma adalah “fondasi tak tergantikan dalam dunia komputasi.” Dari enkripsi data hingga pengembangan AI, konsep sistematis yang dirintis oleh Al-Khawarizmi tetap menjadi dasar bagi inovasi digital masa kini.

Kontribusinya membuktikan bahwa ilmu pengetahuan tidak mengenal batas waktu dan budaya. Pemikirannya tidak hanya mengubah dunia di masanya, tetapi juga menjadi dasar kemajuan peradaban modern. Mengenang jasanya mengingatkan kita bahwa setiap terobosan besar berawal dari pemikiran visioner, seperti seorang ilmuwan dari Khawarizm yang mengajarkan dunia bagaimana menghitung, menganalisis, dan mencipta.

Referensi:

Anjum, S. (2018). Al-Khwārizmī’s Contribution to Mathematics. Insight Islamicus, 18, 95-97.
Benaferi, S. (2021). A history and philosophy of algebra in Islamic mathematics with a focus on the solution of the polynomial.
Syed, I. B. (2011). Al-Khwarizmi: The Father of Algebra. Islamic Research Foundation International.

Kata kunci: Al-Khawarizmi, Aljabar, Algoritma
Penulis: Iin Nauli Rahmawati
Sumber Foto: Wikipedia