Ilustrasi Golden Ratio (Foto: knowledge.depositphotos.com)
Bilangan Golden Ratio, yang dilambangkan dengan simbol φ (phi), adalah suatu rasio yang dianggap sangat estetis dan memiliki banyak aplikasi dalam seni, arsitektur, dan alam. Nilai φ, yang kira-kira bernilai 1.618, telah ada sejak zaman kuno dan telah menarik perhatian banyak seniman, ilmuwan, dan matematikawan sepanjang sejarah. Konsep ini melambangkan keindahan dan proporsi sempurna yang sering ditemukan dalam berbagai konteks.
Asal usul bilangan Golden Ratio dapat ditelusuri kembali ke peradaban kuno. Beberapa catatan awal tentang penggunaan rasio ini muncul dalam karya matematikawan Yunani, Euclid, sekitar 300 SM. Dalam bukunya yang terkenal, Elements, Euclid mendeskripsikan proporsi yang dianggap ideal dalam membagi garis, yang kemudian menjadi dasar bagi pemahaman Golden Ratio (Beckmann, 1971).
Salah satu contoh paling terkenal dari Golden Ratio dalam seni adalah karya Leonardo da Vinci, khususnya lukisan Mona Lisa dan The Last Supper. Da Vinci dikenal karena menggunakan rasio ini untuk menciptakan komposisi yang harmonis dan seimbang. Seniman dan arsitek lainnya, seperti Le Corbusier dan Salvador Dalí, juga mengadopsi Golden Ratio dalam karya mereka, menambah daya tarik visual dan keindahan dalam desain (Livio, 2008).
Dalam arsitektur, bilangan Golden Ratio memiliki aplikasi yang signifikan. Contoh paling terkenal adalah Parthenon di Athena, Yunani, yang dirancang dengan proporsi yang sejalan dengan rasio emas. Struktur dan proporsi bangunan ini memberikan kesan estetis yang sangat mengesankan, membuatnya menjadi salah satu simbol arsitektur klasik. Desain ini tidak hanya indah, tetapi juga berfungsi secara praktis, menunjukkan bagaimana Golden Ratio dapat mengintegrasikan keindahan dan fungsionalitas (Dunham, 2007).
Bilangan Golden Ratio juga ditemukan dalam berbagai fenomena alam. Contohnya, pola pertumbuhan bunga matahari, daun pada tanaman, dan struktur cangkang moluska sering kali mengikuti proporsi yang mendekati φ. Fenomena ini menunjukkan bahwa Golden Ratio bukan hanya sebuah konsep matematis, tetapi juga merupakan bagian dari struktur alami dunia di sekitar kita (Marples & Williams, 2022). Penelitian menunjukkan bahwa pola pertumbuhan yang mengikuti rasio ini dapat membantu organisme dalam mendapatkan cahaya dan nutrisi dengan cara yang lebih efisien.
Dalam matematika, Golden Ratio juga muncul dalam deret Fibonacci, di mana setiap bilangan dalam deret ini merupakan jumlah dari dua bilangan sebelumnya. Ketika kita mengambil rasio dari dua bilangan berturut-turut dalam deret Fibonacci, kita akan mendapatkan nilai yang mendekati φ saat bilangan semakin besar. Hal ini menunjukkan hubungan yang erat antara deret Fibonacci dan Golden Ratio (Koshy, 2001).
Meskipun Golden Ratio sering dipuji karena keindahan dan keharmonisannya, penting untuk diingat bahwa tidak semua bentuk yang dianggap indah secara subjektif harus mengikuti rasio ini. Namun, banyak seniman dan desainer menemukan bahwa menggunakan φ dapat meningkatkan daya tarik visual karya mereka dan menciptakan kesan keseimbangan (Simonton, 2004). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang cenderung lebih menyukai gambar atau bentuk yang mengikuti rasio emas, sehingga mempengaruhi desain produk, logo, dan iklan.
Dalam beberapa dekade terakhir, Golden Ratio telah menjadi subjek penelitian yang mendalam di bidang matematika dan psikologi. Para peneliti telah mengeksplorasi bagaimana proporsi ini mempengaruhi persepsi visual dan emosi, serta bagaimana rasio ini dapat diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, mulai dari desain grafis hingga arsitektur lanskap.
Bilangan Golden Ratio (φ) adalah contoh menakjubkan dari keterkaitan antara matematika, seni, dan alam. Dari karya seni klasik hingga desain modern dan fenomena alam, φ terus berperan dalam menciptakan keindahan dan harmoni. Dengan terus berkembangnya pemahaman kita tentang proporsi dan estetika, Golden Ratio akan tetap menjadi salah satu konsep yang paling menarik dan berpengaruh dalam berbagai bidang.
Kata Kunci: Estetika, Golden Ratio, Matematika
Referensi
Beckmann, P. (1971). A History of π. Golem Press.
Dunham, W. (2007). The Genius of Euler: Reflections on His Life and Work. MAA Press: An Imprint of the American Mathematical Society. ISBN: 978-1-4704-5744-0.
Livio, M. (2008). The Golden Ratio: The Story of Phi, the World’s Most Astonishing Number (Reprint ed.). Broadway Books. ISBN 1435298330, 9781435298330. 294 pages.
Marples, C. R., & Williams, P. M. (2022). “The Golden Ratio in Nature: A Tour across Length Scales.” Symmetry, 14(10), 2059. https://doi.org/10.3390/sym14102059.
Koshy, T. (2001). Fibonacci and Lucas Numbers with Applications. Wiley-Interscience. http://doi.org/10.1002/9781118033067.
Simonton, D. K. (2004). Creativity in science: Chance, logic, genius, and Zeitgeist. Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/CBO9781139165358.
Penulis: Silvina Rosita Yulianti