Inovasi Kolaboratif: Departemen Matematika Fakultas MIPA UGM dan PT Asuransi Tugu Pratama Mendukung Terwujudnya SDGs 4, SDGs 9, dan SDGs 17 melalui Persiapan Implementasi IFRS 17

Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, inovasi menjadi kunci utama untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan memastikan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang. Di Indonesia, fokus utama perusahaan asuransi adalah persiapan menyambut penerapan International Financial Reporting Standard (IFRS) 17 pada tahun 2025. Dalam konteks ini, kolaborasi antara Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT Asuransi Tugu Pratama Tbk (Tugu Insurance) menjadi krusial.

“Program kerja sama ini secara spesifik mencakup dunia keaktuariaan, yang merupakan komponen penting dalam bisnis asuransi. Kita ingin memastikan bahwa bisnis ini dilakukan dengan cara yang benar dan prudent. Kerja sama dengan dunia pendidikan merupakan salah satu hal untuk meningkatkan kualitas atas hal tersebut,” ujar Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Tugu Insurance, Edi Yoga Prasetyo.

Senada dengan Edi, Direktur Keuangan dan Layanan Korporat Tugu Insurance menambahkan, “Harapan kami dengan adanya kerja sama antara Tugu Insurance dan FMIPA UGM dalam rangka program Matching Fund Kedaireka Kemendikbud memberikan kesempatan bagi para mahasiswa aktuaria untuk memperoleh praktik langsung di dunia kerja, sehingga menghasilkan aktuaris-aktuaris yang handal.”

Dalam pandangan Ketua Peneliti dari UGM, Nanang Susyanto, “Program Matching Fund ini mendorong kerja sama antara akademisi dan industri, yang diharapkan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Kampus memberikan kekuatan secara teori, sementara industri memberikan kekuatan secara praktis, sehingga keduanya saling membutuhkan, saling melengkapi, serta dapat saling memberikan masukan.”

IFRS 17 akan menggantikan standar pelaporan keuangan asuransi sebelumnya dan memerlukan pendekatan yang lebih komprehensif dalam mendukung transparansi pelaporan keuangan. Oleh karena itu, kolaborasi antara akademisi dan industri menjadi sangat penting. Departemen Matematika Fakultas MIPA UGM dan Tugu Insurance merespons kebutuhan akan persiapan yang matang dengan mengembangkan strategi melalui Program Dana Padanan Kemdikbudristek tahun 2023. Tim peneliti dari UGM yang diketuai oleh Dr. Nanang Susyanto, M.Sc., M.Act.Sc., dengan anggota-anggota Danang Teguh Qoyyimi, Ph.D., ASAI, Drs. Danardono, M.PH., Ph.D., Dr. Adhitya Ronnie Effendi, M.Sc., dan Restu Ananda Putra, S.Si., M.Aktr., merupakan dosen Departemen Matematika. Tim dari Tugu Insurance terdiri dari M. Ivan Faizal (Appointed Actuary), Apriyandi (Human Capital and Services), dan Hayanis Dias Pawestri (Human Capital and Services).

Salah satu langkah utama dalam persiapan ini adalah pengembangan alat predictive analytics untuk memahami pola cashflow dengan lebih dalam. Model yang dikembangkan menggunakan data yang tersedia untuk memberikan informasi bagi perusahaan dalam mengambil keputusan memprediksi cashflow. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk dashboard yang dapat digunakan untuk memprediksi cashflow jika data klaim perusahaan diberikan, sesuai dengan SDGs 9 yang menekankan inovasi dan teknologi untuk pembangunan berkelanjutan.

Kolaborasi ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat melalui program magang industri. Selain memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa, program ini membantu menciptakan tenaga kerja yang siap terjun ke lapangan sesuai dengan kebutuhan industri, sesuai dengan SDGs 4 dan 17. Mahasiswa-mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini diantaranya Fitriana Arlyn Rahayu (Ilmu Aktuaria 2021), Candika Dwi Handaru (Elins 2022), Ira Meidiana Putri (Ilmu Aktuaria 2020), Elizabeth (Ilmu Aktuaria 2020), Famella Gustriani (Ilmu Aktuaria 2020), dan Daffa Raihan Dewanto (Ilmu Aktuaria 2020).

Secara keseluruhan, kolaborasi antara Departemen Matematika Fakultas MIPA UGM dan Tugu Insurance tidak hanya membantu persiapan implementasi IFRS 17, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Dengan tujuan mencapai pembangunan yang berkelanjutan, kemitraan semacam ini menjadi semakin penting bagi perkembangan industri dan pendidikan di Indonesia. Sinergi antara dunia akademis dan industri bukan hanya menghasilkan solusi inovatif untuk tantangan masa depan, tetapi juga membentuk para pemimpin masa depan yang berpengaruh dan berorientasi pada tujuan.

Kata Kunci: Aktuaria, Industri, Kemitraan

Penulis: Nanang Susyanto
Editor: Endang Sulastri