Yogyakarta, 20 Agustus 2025 – Departemen Matematika UGM kembali menyelenggarakan Demomatika edisi ke-11 yang menghadirkan diskusi ilmiah bertema Mathematical and Computational Modelling in Health and Transportation Systems. Acara ini berlangsung di Ruang Sidang 1, Lantai 3, Departemen Matematika, pada Rabu (20/8), pukul 09.30–12.30 WIB.
Kegiatan dibuka oleh moderator Indira Anggriani, M.Si., yang memperkenalkan pembicara pertama, Prof. Dr. Kasbawati, S.Si., M.Si. Dalam pemaparannya berjudul A Mathematical Study of the Dynamic and Sensitivity of Acetaminophen Metabolism-Induced Hepatotoxicity, Prof. Kasbawati menjelaskan pemodelan matematika terhadap dinamika metabolisme obat acetaminophen (paracetamol) yang berpotensi menyebabkan hepatotoksisitas atau cedera hati.
Beliau memaparkan bahwa setelah dikonsumsi, obat mengalami proses metabolisme dalam tubuh, sebagian terserap dan sebagian terbuang melalui ekskresi. Namun, pada kondisi overdosis, tubuh tidak mampu menetralisir zat berlebih sehingga dapat menimbulkan kerusakan hati. Dari permasalahan tersebut, disusun model matematika berbasis sistem persamaan diferensial yang meninjau reaksi-reaksi enzimatik pada liver, dengan melibatkan konstanta Michaelis dan fungsi Hill.
Analisis model menghasilkan solusi kesetimbangan (steady state) dengan karakteristik persamaan matriks Jacobi berukuran 9×9. Selain itu, dilakukan sensitivity analysis menggunakan metabolic control analysis untuk mengukur sensitivitas antar-reaksi. Sesi ini ditutup dengan diskusi interaktif, di mana peserta menanyakan ruang lingkup model serta validasi parameter dalam kajian matematika.
Memasuki sesi kedua, dipandu oleh Dr. Indarsih, M.Si. sebagai moderator yang memperkenalkan pembicara Prof. Dr. Eng. M. Zudhy Irawan, S.T., M.T. Prof. Zudhy membawakan materi Numerical Modelling in Transportation Studies. Beliau menyoroti pentingnya pemodelan transportasi untuk mendukung perencanaan infrastruktur, kebijakan publik, serta upaya mengurangi kemacetan.
Dalam paparannya, Prof. Zudhy menjelaskan kerangka pemodelan transportasi berbasis Activity Based Demand Generation (ABDG) dan Dynamic Traffic Assignment (DTA). Proses pemodelan dibagi dalam empat tahap: Trip Generation (jumlah perjalanan), Trip Distribution (distribusi perjalanan), Mode Choice (pemilihan moda transportasi), dan Route Assignment (penentuan rute).
Model ini diimplementasikan menggunakan perangkat MATsim, yang mensimulasikan perjalanan berdasarkan rute, moda transportasi, serta waktu tempuh. Efektivitas perjalanan diukur melalui scoring system, misalnya perjalanan untuk bekerja bernilai positif, sedangkan waktu yang terbuang karena kemacetan bernilai negatif. Sesi ini juga diakhiri dengan tanya jawab seputar implementasi model transportasi dalam perencanaan kota.
Melalui kedua paparan ini, Demomatika #11 menegaskan peran penting pemodelan matematika dan komputasi dalam menyelesaikan permasalahan nyata di bidang kesehatan maupun transportasi.
Kata Kunci: Pemodelan Matematika, Kesehatan dan Transportasi
Penulis: Shafira Fauzia Untsa
Foto: Yehuda Dwi Yosafat