Mahasiswa MIPA Frontier Kunjungi Industri Kreatif Lokal: Sinergikan Sains dan Inovasi

Sebanyak 80 mahasiswa mata kuliah MIPA Frontier dari Departemen Matematika angkatan 2022 dan 2023 melaksanakan kunjungan industri pada Sabtu (1/11). Kegiatan ini bertujuan memperluas wawasan mahasiswa mengenai penerapan ilmu sains dalam dunia industri, khususnya di sektor industri kreatif lokal.

Kunjungan dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Batik Rina di Sidorejo, Lendah, Kulon Progo, serta Tugu Chocolate dan Ansor’s Silver di Tegalgendu, Kotagede, Yogyakarta.

Kegiatan dimulai sejak pukul 06.30 WIB dengan pemberangkatan dari FMIPA UGM menuju lokasi pertama, Batik Rina di Kulon Progo. Rombongan disambut hangat oleh pemilik usaha, Hernawan Zudanto dan Rina, beserta para pegawai. Kegiatan dibuka oleh Hernawan yang menyampaikan ucapan selamat datang kepada para mahasiswa.

Dalam sambutannya, salah satu dosen pengampu MIPA Frontier, Prof. Drs. Gede Bayu Suparta, M.S., Ph.D., menekankan pentingnya peran sains dalam pengembangan industri lokal seperti batik.

“Batik bukan hanya karya seni, tetapi juga bentuk teknologi tradisional yang dapat dikembangkan melalui pendekatan ilmiah,” ujar Prof. Bayu.

Mahasiswa kemudian menyaksikan secara langsung empat tahap utama pembuatan batik, yakni pencantingan motif menggunakan malam panas, pewarnaan, penguncian warna, dan finishing melalui perebusan kain. Mereka juga berkesempatan mencoba proses mencanting dan mewarnai di bawah bimbingan langsung pemilik Batik Rina. Antusiasme peserta tampak tinggi selama sesi praktik yang berlangsung sekitar dua jam.

Dalam sesi penutupan, Hernawan menyampaikan harapannya agar generasi muda semakin tertarik untuk melestarikan dan mengembangkan batik sebagai warisan budaya bangsa.

“Sekarang anak muda yang berminat pada batik makin sedikit. Padahal batik adalah warisan leluhur yang harus dijaga dan dikembangkan,” ungkapnya.

Usai istirahat makan siang, rombongan melanjutkan kunjungan ke Tugu Chocolate dan Ansor’s Silver di Kotagede. Di Tugu Chocolate, mahasiswa mendapat penjelasan mengenai proses pembuatan cokelat, mulai dari pengenalan bahan baku hingga tahap produksi. Mahasiswa juga berkesempatan membuat cokelat secara langsung dan membawa hasil karya mereka pulang.

Sementara itu, di Ansor’s Silver salah satu produsen perak tertua di Kotagede yang berdiri sejak tahun 1956, mahasiswa mempelajari proses pembuatan kerajinan perak, mulai dari pemilihan bahan dan alat, perancangan desain, pembentukan, hingga finishing. Mahasiswa juga berkesempatan melihat berbagai hasil karya Ansor’s Silver yang dikenal menghasilkan produk perhiasan, miniatur, dan dekorasi berbahan perak murni berkualitas 800–925 karat.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami bagaimana ilmu pengetahuan dan kreativitas lokal dapat saling melengkapi dalam menciptakan inovasi di bidang industri kreatif.

“MIPA Frontier tidak berkembang karena dosennya, tetapi karena karya mahasiswanya, melalui skripsi, tesis, dan disertasi yang nantinya dapat berkontribusi bagi dunia usaha,” tutur Prof. Bayu menutup kegiatan.

Kegiatan kunjungan industri MIPA Frontier berakhir pada pukul 17.00 WIB. Melalui pengalaman ini, mahasiswa diharapkan semakin termotivasi untuk mengembangkan potensi sains dan teknologi serta berperan aktif dalam memperkuat sinergi antara sains dan industri kreatif lokal.

Kata Kunci: Kunjungan Industri, MIPA Frontier, Industri Lokal
Penulis: Iin Nauli Rahmawati
Foto: Media FMIPA