S(APA) ALUMNI #3 – Prospek Lulusan Matematika, Lebih Luas dari yang Kamu Kira!

 

Apa hal yang sangat berguna di kehidupan setelah lulus?
“Kuliah di Matematika itu susah dan nggak akan kepakai di dunia kerja.” Itu kalimat yang dulu sering terlintas saat saya menghadapi tugas berat atau ujian yang melelahkan. Tapi setelah masuk dunia kerja, saya justru menyadari kemampuan berpikir logis, analitis, dan sistematis yang saya miliki sekarang, semuanya terbentuk dari proses panjang saat kuliah.
Hal-hal yang dulu terasa “jauh dari realita”, ternyata menjadi fondasi penting dalam pekerjaan saya yang berkaitan dengan angka, risiko, dan pengambilan keputusan. Jadi kalau dulu saya sempat berpikir “apa gunanya semua ini?”, sekarang saya bisa dengan yakin mengatakan: “Oh, ternyata di sinilah letak gunanya.”

Apa saja bekal dari perkuliahan yang berguna di dunia kerja?
“Pengalaman menjalani perkuliahan sering kali penuh kejutan. Tiba-tiba ditunjuk menjawab, tugas mendadak dengan tenggat waktu yang sempit, hingga kerja kelompok yang menuntut penyesuaian dengan berbagai karakter. Di awal, semua itu terasa membebani. Tapi lambat laun, saya belajar beradaptasi, mengatur waktu, dan bekerja secara efektif di bawah tekanan.
Saat memasuki dunia kerja, saya menyadari bahwa ritme yang serupa juga terjadi di sana. Bedanya, kali ini saya sudah lebih siap. Semua tantangan yang dulu terasa berat justru menjadi latihan berharga yang menguatkan daya adaptasi, melatih kemampuan komunikasi, dan membentuk ketangguhan yang sangat saya butuhkan di dunia profesional.”

Apa pengalaman non-akademik yang paling berkesan selama kuliah?
“Salah satu pengalaman paling berkesan di luar perkuliahan bagi saya adalah saat menjadi Ketua Umum Himatika UGM. Dari situ saya belajar banyak hal yang tidak saya temukan di ruang kelas seperti bagaimana memimpin tim dengan karakter berbeda, mengambil keputusan di tengah tekanan, dan menjalin komunikasi dengan berbagai pihak.
Semua tantangan itu ternyata sangat relevan di dunia kerja. Kini, saat harus berkolaborasi lintas divisi dan berpikir cepat dalam situasi dinamis, saya merasakan langsung manfaat dari proses panjang yang pernah saya jalani di organisasi.
Namun, pembelajaran non-akademik tidak hanya datang dari organisasi. Masih banyak ruang berkembang lain seperti magang, kepanitiaan, atau komunitas. Jadi beranikan diri untuk coba berbagai hal, kenali kapasitas diri, dan maksimalkan kesempatan yang ada selama masih menjadi mahasiswa.”

Apa pesan untuk membantu mahasiswa baru yang ingin memulai kuliah?
“Awal kuliah terasa seperti memasuki dunia yang benar-benar baru. Materi datang begitu cepat, penjelasan dosen terasa padat, dan teman-teman terlihat begitu memahami segalanya. Saya sempat merasa takut tertinggal. Namun perlahan, saya memberanikan diri untuk mengenal teman-teman, bertanya saat tidak paham, dan mengajak belajar bersama.
Ternyata, langkah sederhana itu membawa dampak besar. Saya tidak hanya jadi lebih memahami materi, tapi juga menyadari bahwa banyak teman merasakan struggle yang sama.
Bagi saya, belajar bukan soal siapa yang paling cepat paham, tapi siapa yang bisa menemukan cara belajar yang paling cocok. Belajar bersama teman menjadi metode yang sangat efektif, sekaligus menyenangkan bagi saya.
Karena itu, saran saya: jangan ragu untuk bertanya, mencari tahu, dan mengajak orang lain belajar bersama. Status sebagai mahasiswa adalah fase penuh kesempatan, manfaatkan ruang itu sebaik mungkin. Mulailah dulu, sekecil apa pun langkahnya. Karena dari situ, kamu akan tumbuh dan terbiasa menghadapi berbagai tantangan.”

Apa kutipan yang selalu diingat dan memberi semangat selama kuliah?
“Ora et Labora” — berdoa dan bekerja.
Kutipan ini selalu saya pegang teguh selama masa kuliah, bahkan dalam perjalanan hidup saya secara umum. Ada banyak momen di mana kita merasa lelah, bingung, atau tidak sanggup melanjutkan. Meski sudah berusaha sekuat tenaga, hasilnya terkadang tidak sesuai harapan. Dari situ saya belajar bahwa kita tidak bisa mengandalkan diri sendiri sepenuhnya.
Ada hal-hal di luar kendali kita, dan di sinilah doa menjadi bentuk harapan dan keyakinan. Saya percaya setiap orang memiliki jalan dan waktunya masing-masing. Oleh karena itu, yang terbaik adalah terus berusaha dengan maksimal sambil memohon bimbingan dan kekuatan dari Tuhan.
Pada intinya adalah, kita harus selalu “mendoakan apa yang kita kerjakan, dan mengerjakan apa yang kita doakan.”