Perkembangan Industri 5.0 yang ditandai dengan kemajuan kecerdasan buatan (AI) menegaskan peran penting matematika sebagai fondasi sistem cerdas, adaptif, dan berorientasi manusia. Isu ini menjadi sorotan utama dalam Seminar Nasional Matematika (SEMNASTIKA) ke-17 bertajuk “Mathematics in Industry 5.0” yang digelar Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMATIKA) UGM pada Minggu (21/9). Acara tahunan ini diselenggarakan secara hybrid di Auditorium Herman Johannes, Gedung D, lantai 7, FMIPA UGM, serta melalui platform Zoom. Ratusan peserta hadir dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar SMP dan SMA, mahasiswa, guru, hingga masyarakat umum.
Ketua Panitia, Darvesh Sanie Kurniawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memperluas wawasan peserta tentang peran matematika dalam menjawab tantangan modern. Ketua HIMATIKA UGM, Aura Calista Cindytyawati, menambahkan bahwa tema tahun ini diangkat untuk memperlihatkan sisi lain matematika yang jarang terekspos, khususnya dalam bidang teknologi.
Ketua Program Studi Matematika UGM, Dr. Sutopo, S.Si., M.Si., mengharapkan materi yang dipaparkan dapat memberi inspirasi bagi mahasiswa dalam menentukan arah setelah lulus, baik ke industri, penelitian, maupun pendidikan lanjut. Hal serupa disampaikan Sekretaris Unit Pendukung Kegiatan Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan FMIPA UGM, Chalis Setyadi, S.Si., M.Sc., Ph.D., yang menegaskan pentingnya matematika dalam pengembangan AI.
“FMIPA UGM berupaya mengembangkan sekaligus mengambil peran dalam riset AI. Harapannya, peserta tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pemain inti yang memimpin perkembangan AI di masa depan,” ujarnya.
Pada sesi pertama, Alif Hijriah, S.Si., M.Si., edukator digital sekaligus alumni ITB, membawakan materi bertajuk “Matematika di Balik AI”. Ia menjelaskan peran aljabar linear, kalkulus, dan kombinatorika sebagai inti pengembangan AI, sekaligus mendemonstrasikan cara kerja artificial neuron hingga sistem seperti ChatGPT dengan triliunan parameter.
“Matematika bukan sekadar angka dan rumus, tetapi nyata bekerja di berbagai bidang,” ujarnya.
Sesi berikutnya menghadirkan Dr. Irwan Endrayanto, M.Sc., dosen Departemen Matematika UGM, yang membawakan materi berjudul “Peran Penting Matematika dalam Logistik, Analisis Risiko, dan Pengendalian Mutu”.
“Matematika adalah arsitek solusi 5.0,” tegasnya saat membuka pemaparan.
Dr. Irwan menekankan bahwa pergeseran dari Industri 4.0 menuju 5.0 menuntut kolaborasi antara manusia dan teknologi. Ia mencontohkan penerapan teori antrian dan simulasi dalam layanan kesehatan, mulai dari mengurangi waktu tunggu pasien, penyusunan jadwal operasi, alokasi tempat tidur, hingga pengelolaan inventori obat.
Rangkaian acara dilanjutkan talkshow interaktif bersama moderator Chyntia Meininda Anjanni, S.Mat., yang diikuti dengan antusias oleh para peserta. Kegiatan ditutup dengan penyerahan cinderamata kepada para narasumber, sesi dokumentasi, kuis interaktif, serta kesan pesan dari peserta.
Dengan penutupan oleh MC Shafa Salsabila, SEMNASTIKA ke-17 menegaskan bahwa matematika bukan hanya teori, tetapi juga motor penggerak inovasi dalam menghadapi tantangan Industri 5.0 dan pengembangan teknologi masa depan.

Kata kunci: SEMNASTIKA ke-17, Industri 5.0, Artificial Intelligence
Penulis: Iin Nauli Rahmawati
Foto: Panitia SEMNASTIKA ke-17


