Yogyakarta, 14 Juli 2025 – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Departemen Matematika secara resmi membuka CIMPA Research School 2025 bertajuk Arithmetic in Action: Number Theory and its Applications to Cryptography and Coding Theory. Diselenggarakan pada 14-25 Juli 2025 di Gedung FMIPA UGM, Yogyakarta, forum akademik internasional ini mempertemukan para peneliti muda, mahasiswa, dan pendidik matematika untuk mengeksplorasi relevansi teori bilangan yang semakin besar dalam aplikasi nyata masa kini.
CIMPA Research School merupakan salah satu program unggulan dari Centre International de Mathématiques Pures et Appliquées (CIMPA), sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Prancis yang mempromosikan riset matematika di negara-negara berkembang. Edisi tahun 2025 di Yogyakarta ini menekankan sinergi kuat antara matematika murni dan penerapannya secara praktis, khususnya di bidang kriptografi dan teori pengkodean.
Pada tahun 2025, research school ini menyambut peserta yang berasal dari Indonesia, India, Nepal, Pakistan, Filipina, Malaysia, Türkiye, dan Vietnam, dengan latar belakang keilmuan yang beragam, mencakup matematika murni, ilmu komputer, teori informasi, kriptografi, dan rekayasa.
Acara pembukaan diawali dengan pemutaran video penyambutan dan pertunjukan Tari Gambyong Pareanom, tarian tradisional Jawa yang ditampilkan oleh Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta (UKJGS) UGM, menghadirkan potret budaya Indonesia yang semarak kepada para tamu internasional.
Dalam sambutannya, Uha Isnaini, S.Si., M.Sc., Ph.D., selaku koordinator lokal CIMPA Research School 2025, menekankan bagaimana teori bilangan telah berkembang menjadi salah satu pilar utama dalam sistem keamanan digital dan infrastruktur informasi. “Anda adalah segelintir peserta terpilih dari proses seleksi yang sangat kompetitif,” ujarnya. “Kami berharap research school ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademik Anda.”
Sebagai Direktur Eksekutif CIMPA, Prof. Christophe Ritzenthaler dari Université de Strasbourg, Prancis, mendorong peserta untuk tidak hanya mengikuti kuliah, tetapi juga memaksimalkan sesi praktikum. “Esensi dari CIMPA terletak pada pembelajaran aktif-jangan lewatkan tutorial atau latihan,” pesannya.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., Dekan FMIPA UGM. Dalam pidatonya, ia menyambut para tamu ke Yogyakarta dan menegaskan kembali komitmen UGM sebagai tuan rumah kolaborasi akademik berskala global. “CIMPA memberikan jalan bagi kita untuk berkontribusi signifikan terhadap kemajuan matematika dan sains di Indonesia. Jadikan ini sebagai jembatan pertukaran ilmu dan budaya di Yogyakarta, kota yang dikenal dengan warisan akademik dan budayanya,” ungkapnya.
CIMPA Research School 2025 menghadirkan jajaran pengajar internasional dari institusi ternama, antara lain: Università Roma Tre (Italia), Université Clermont Auvergne (Prancis), Université Grenoble Alpes (Prancis), Aix-Marseille Université (Prancis), University of Copenhagen (Denmark), Centre National de la Recherche Scientifique (CNRS), Prancis, Nanyang Technological University (Singapura), Université de Neuchâtel (Swiss), Sorbonne Université (Prancis), UIN Walisongo Semarang (Indonesia), Universitas Gadjah Mada (Indonesia)
Hari pertama diakhiri dengan diskusi aktif antara peserta dan pengajar, mencerminkan semangat kolaborasi dan rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan fondasi kuat dari sisi teori maupun pendekatan komputasi, CIMPA Research School 2025 siap menjadi pengalaman akademik yang transformatif bagi semua yang terlibat.
Kata Kunci: CIMPA Research School, Teori Bilangan, Kriptografi
Penulis: Shafira Fauzia Untsa
Foto: Yehuda Dwi Yosafat